Jurus 25 (dua puluh lima)/ Minangkabau 1 Kucingan Merupakan
isyarat memberikan doa harapan selamat sudah barang tentu, dimaksud dengan doa
harapan selamat ialah doa harapan selamat lahir dan batin. Dalam pemberian
salam menunjukkan keakraban kehalusan budi, karenakan suka menghargai harkat,
martabat terhadap orang lain tanpa membedakan status sosial apapun. Dalam gerak
langkah jurus 25 (dua puluh lima) dimulai dengan, membungkuk merendahkan tubuh
sambil menyentuh tanah, berputar kekiri dan kekanan. Gerakan membungkuk
merendahkan tubuh ini mengandung arti makna merendah diri.
Dalam jurus 25 (dua puluh lima) salah satu isi dari PANCA
PRASETYA Persaudaraan Setia Hati. yakni pada No 4 (Empat) Sungguh –sungguh saya
akan merendah hati dan menjauhkan dari watak sombong. memperingatkan kita pada
lingkungan sekitar kita yang terdekat. Janganlah sekali–kali meninggalkan dan
melupakan lingkungan disekitar kita yang terdekat, karena sewaktu kita
membutuhkan uluran tangannya.
Menunjuk'kan kebersamaan jiwa dankeluruhan budi seseorang.
karena orang itu tahu berterima kasih atas kebaikan orang lain, sementara itu
sudahkah kita berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menghidupi dan
memberi sehari–hari.
Jurus 12 (sebelas)/ Cimande IV: memberi salam pada orang
yang sedang dihadapi secara langsung. Dalam keadaan biasa, apabila kita bertemu
dengan seorang yang baru kita kenal. Tentu kita saling memberi salam dan dan
menunjuk orang yg sedang di hadapi tanpa ada rasa permusuhan dan kembali ke
Sanubari. tidak hanya terbatas pada kawan saja. Kepada siapapun yang sedang
dihadapi secara langsung, meskipun lawan sekalipun. Pada lawanpun kita harus
mengharapkan keselamtan lahir atau batin.
Jurus 25 yang di rangkaikan dengan jurus 12 sebagai Uluk
salam dalam pemulaan Sambung, Uluk salam merupakan Isyarat Memberikan Do'adan
harapan (Selamat) Lahir dan Batin.
(Majelis Kerohanian Pengurus Besar Persaudaraan Setia Hati,
bimbingan mental Spiritual Tuntunan V oleh Bpk. Slamet Danoedinoto. Semarang28
Juni 1974)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar